Written By infoblora.com on Nov 19, 2013 | 12:30 AM
SEMARANG. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah menetapkan upah minimum
kabupaten/kota (UMK) di Jawa Tengah untuk 2014 pada Senin (18/11/2013).
Ketetapan tersebut tertuang dalam keputusan Gubernur Jateng Nomor 560/60
Tahun 2013 tertanggal 18 November 2013. Penetapan UMK dilakukan setelah
Gubernur menerima usulan tertulis UMK 2014 dari bupati/wali kota
se-Jateng.
Ketetapan UMK ini akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2014. Berdasarkan data, besaran UMK yang paling tinggi yakni di Kota Semarang dengan Rp 1.423.500. Adapun besaran UMK terendah di Jawa Tengah adalah di Kabupaten Purworejo sebesar Rp 910.000.
Dibanding tahun 2013, UMK 2014 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 16,66 persen. Jumlah kabupaten/kota yang telah mencapai 100 persen atau lebih dalam kebutuhan hidup layak (KHL) tahun ini sebanyak 23 daerah. Jumlah tersebut bertambah dibanding 2013 yang hanya sebanyak 14 daerah. Adapun rata-rata pencapaian upah minimum terhadap KHL sebesar 98,96 persen. Nilai ini lebih tinggi dari tahun 2013 yang hanya sebesar 97,30 persen.
Keputusan tersebut juga mengatur bahwa upah minimum ini merupakan terendah, yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. UMK berlaku bagi pekerja dengan tingkat paling rendah yang memiliki masa kerja kurang dari satu tahun. Pengusaha yang tidak mampu melaksanakan ketentuan UMK bisa mengajukan penangguhan kepada Gubernur ataupun pejabat yang ditunjuk sesuai perundang-undangan. Penangguhan UMK dilajukan paling lama 10 hari sebelum berlakunya UMK pada 1 Januari 2014.
Namun, menurut Ganjar, pengusaha yang telah memberikan upah lebih tinggi dari ketentuan UMK 2014 dilarang mengurangi atau menurunkan besaran upah yang telah diberikan.
Terkait penetapan tersebut, Ganjar berharap hal ini bisa dipahami dan mendapatkan dukungan semua pihak. Dukungan diharapkan terutama dari para pengusaha dan pekerja, untuk sama-sama menjaga hubungan industrial yang kondusif. Dengan demikian, geliat ekonomi di Jawa Tengah juga terus bertumbuh.
Berikut daftar UMK Kabupaten/Kota se Jawa Tengah tahun 2014 yang telah ditetapkan Gubernur :
Ketetapan UMK ini akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2014. Berdasarkan data, besaran UMK yang paling tinggi yakni di Kota Semarang dengan Rp 1.423.500. Adapun besaran UMK terendah di Jawa Tengah adalah di Kabupaten Purworejo sebesar Rp 910.000.
Dibanding tahun 2013, UMK 2014 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 16,66 persen. Jumlah kabupaten/kota yang telah mencapai 100 persen atau lebih dalam kebutuhan hidup layak (KHL) tahun ini sebanyak 23 daerah. Jumlah tersebut bertambah dibanding 2013 yang hanya sebanyak 14 daerah. Adapun rata-rata pencapaian upah minimum terhadap KHL sebesar 98,96 persen. Nilai ini lebih tinggi dari tahun 2013 yang hanya sebesar 97,30 persen.
Keputusan tersebut juga mengatur bahwa upah minimum ini merupakan terendah, yang terdiri dari upah pokok termasuk tunjangan tetap. UMK berlaku bagi pekerja dengan tingkat paling rendah yang memiliki masa kerja kurang dari satu tahun. Pengusaha yang tidak mampu melaksanakan ketentuan UMK bisa mengajukan penangguhan kepada Gubernur ataupun pejabat yang ditunjuk sesuai perundang-undangan. Penangguhan UMK dilajukan paling lama 10 hari sebelum berlakunya UMK pada 1 Januari 2014.
Namun, menurut Ganjar, pengusaha yang telah memberikan upah lebih tinggi dari ketentuan UMK 2014 dilarang mengurangi atau menurunkan besaran upah yang telah diberikan.
Terkait penetapan tersebut, Ganjar berharap hal ini bisa dipahami dan mendapatkan dukungan semua pihak. Dukungan diharapkan terutama dari para pengusaha dan pekerja, untuk sama-sama menjaga hubungan industrial yang kondusif. Dengan demikian, geliat ekonomi di Jawa Tengah juga terus bertumbuh.
Berikut daftar UMK Kabupaten/Kota se Jawa Tengah tahun 2014 yang telah ditetapkan Gubernur :
1. Kota Semarang Rp. 1.423.500
2. Kota Surakarta Rp. 1.145.000
3. Kota Salatiga Rp. 1.170.000
4. Kota Magelang Rp. 1.037.000
5. Kota Pekalongan Rp. 1.165.000
6. Kota Tegal Rp. 1.044.000
7. Kabupaten Blora Rp. 1.009.000
8. Kabupaten Rembang Rp. 985.000
9. Kabupaten Pati Rp. 1.013.027
10. Kabupaten Grobogan Rp. 935.000
11. Kabupaten Kudus Rp. 1.150.000
12. Kabupaten Jepara Rp. 1.000.000
13. Kabupaten Demak Rp. 1.280.000
14. Kabupaten Semarang Rp. 1.208.200
15. Kabupaten Kendal Rp. 1.206.000
16. Kabupaten Batang Rp. 1.146.000
17. Kebupaten Pekalongan Rp. 1.145.000
18. Kabupaten Pemalang Rp. 1.066.000
19. Kabupaten Tegal Rp. 1.000.000
20. Kabupaten Brebes Rp. 1.000.000
21. Kabupaten Cilacap
- Wilayah Kota Rp. 1.125.000
- Wilayah Timur Rp. 975.000
- Wilayah Barat Rp. 950.000
22. Kabupaten Banyumas Rp. 1.000.000
23. Kabupaten Kebumen Rp. 975.000
24. Kabupaten Purbalingga Rp. 1.023.000
25. Kabupaten Banjarnegara Rp. 920.000
26. Kabupaten Wonosobo Rp. 990.000
27. Kabupaten Temanggung Rp. 1.050.000
28. Kabupaten Magelang Rp. 1.152.000
29. Kabupaten Purworejo Rp. 910.000
30. Kabupaten Klaten Rp. 1.026.600
31. Kabupaten Sukoharjo Rp. 1.150.000
32. Kabupaten Wonogiri Rp. 954.000
33. Kabupaten Karanganyar Rp. 1.060.000
34. Kabupaten Boyolali Rp. 1.116.000
35. Kabupaten Sragen Rp. 960.000
(rs-infoblora | kontributor : Anton Sudibyo / CN38 / SMNetwork )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar