Sumber : Suara Merdeka
SEMARANG, suaramerdeka.com - Ribuan buruh dari
Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng menggelar aksi
demonstrasi di depan gubernuran untuk menolak upah minimum kota (UMK)
2014, Selasa (19/11). Dalam demo tiga jam itu, buruh memblokir Jalan
Pahlawan.
Satu persatu perwakilan dari serikat pekerja Kota Semarang dan
sekitarnya naik ke mobil berpengeras suara untuk menyampaikan orasinya.
Semuanya menyatakan kecewa dan tidak puas atas UMK yang ditetapkan
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Kemarahan buruh terbaca jelas dari caci maki dan sumpah serapah di
sela-sela orasi, nyanyian, dan shalawatan. Buruh menganggap dalam
menetapkan UMK pada Senin (18/11) lalu, Ganjar tidak berpihak pada
mereka dan melupakan janji-janji pada saat kampanye.
Ganjar bahkan dituding mengkhianati partainya sendiri, Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menentang upah murah. "Ganjar sudah
ngapusi," teriak Koordinator Aksi Ahmad Zainuddin.
Koordinator Aliansi Gerbang Jateng Nanang Setyono mendesak Gubernur
Jateng merevisi UMK 2014. Menurutnya, angka yang ditetapkan ganjar tidak
sesuai dengan yang pernah didiskusikan Ganjar dengan buruh, yakni
penetapan UMK berdasarkan yakni survei kebutuhan hidup layak (KHL])
bulan Desember ditambah prediksi inflasi tahun depan.
"Mestinya angka kenaikan UMK 2014 sebesar 20 persen sampai 25 persen,
bukan 16,6 persen. Kami akan terus demo sampai revisi dilakukan,"
katanya.
Sebelum bubar pukul 12.15, aksi sempat memanas. Sebagian buruh
melempari aparat polisi dengan botol air mineral. Namun situasi dapat
dikendalikan oleh korlap aksi.
(
Anton Sudibyo / CN31 / SMNetwork )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar