Sumber : Merdeka.com
Ratusan buruh tergabung dalam Serikat Pekerja Nasional (SPN)
melakukan aksi unjuk rasa di ruas jalur pantura barat, tepatnya di Jalan
Semarang-Kendal Km 12, Wonosari, Semarang. Mereka protes pemecatan
delapan buruh Pengurus Serikat pekerja (PSP) SPN PT Kencana Sehati
Semarang.
Kedelapan buruh itu adalah Akhmad Soleh (ketua SPN PT Kencana
Sehati), Tatok Adi, Pamungkas Catur, Witjanarko, Ridwan Syahreza,
Richanah, Iduddin, Hasan Basri. Delapan orang itu dipecat karena
memperjuangkan bayaran UMK dan Jamsostek.
Akibat aksi buruh itu, arus lalu lintas dari Semarang ke Kendal
sempat beberapa kali tersendat karena hanya satu lajur yang bisa
digunakan. Sementara jalur lainya dipenuhi oleh ratusan masa aksi dari
buruh SPN itu.
"Aksi ini menuntut pihak PT Kencana Sehati melakukan kewajibannya.
Pemecatan terhadap delapan karyawan dinilai menyalahi aturan dan
sepihak. Mereka di-PHK karena memperjuangkan hak-hak normatif," tegas
Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kota Semarang, Heru Budi Utoyo
dalam orasinya di depan pabrik PT Kencana Sehati di Semarang-Kendal Km
12, Wonosari, Semarang, Kamis (10/1).
Heru menjelaskan selama ini para buruh PT Kencana Sehati yang
bergerak di bidang printing hanya dibayar Rp 700 ribu hingga Rp 750 ribu
dan tidak memiliki jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek).
"Upah lembur pun tidak sesuai ketentuan. Pemecatan kedelapan buruh
itu dilakukan pihak pengusaha pada Oktober 2012 Akhmad Soleh dan
rekannya melapor ke Disnakertrans Kota Semarang, terkait belum
dipenuhinya UMK dan Jamsostek. Namun tidak ada hasil,"ungkapnya.
Namun, tiba-tiba pada 3 Desember 2012, Akhmad Soleh dipecat. Lalu pada 28 Desember 2012, tujuh buruh lain dipecat.
"Sampai sekarang saya belum punya pekerjaan," kata Akhmad Soleh.
Aksi itu sempat diwarnai pemblokiran jalan Semarang-Kendal dua kali.
Pemblokiran jalan pertama pada pagi sekitar 10 menit dan di sela-sela
demonstrasi sekitar dua menit. Namun setelah sempat bersitegang dengan
aparat kepolisian pemblokiran kembali digagalkan polisi.
Sementara pihak pengusaha melalui Direktur PT Kencana Sehati, Dudi
Kristanto menyatakan bahwa PHK dilakukan tidak sepihak. Namun dilakukan
dengan melihat kinerja karyawan. Terkait tuntutan buruh, perusahaan siap
memenuhi proses secara bertahap.
"Ada banyak yang sudah UMK bahkan lebih besar tergantung prestasi dan
jabatan. Kita juga ingin mewujudkan, tapi harus bertahap. Jamsostek
sudah mulai, bulan ini sudah dapat 15 orang," ucapnya pendek.
Usai memblokir jalan raya Semarang-Kendal, massa kembali menuju
gerbang pabrik dan mendobraknya. Polisi yang berjaga pun mulai bersiap
di belakang pagar kawat berduri yang sudah terpasang sebelum aksi
digelar.
[ian]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar