Buruh
di PHK yang berunjukrasa di kantor PT Kencana Sehati, mendapat dukungan
solidaritas dari organisasi buruh lainnya, kamis
(10/1/2013)(Jaringnews/Edy Suprayitno)
Solidaritas buruh itu bermuara ke satu tema: mengecam praktek Union Busting.
SEMARANG, Jaringnews.com - "Pada tanggal 3 Desember
2012 saya di PHK setelah melapor ke Disnakertrans Kota Semarang soal
belum terpenuhinya upah minimum dan belum diikutsertakannya pekerja
dalam program Jamsostek. Pemecatan sepihak dilakukan dengan alasan
kesalahan yang saya lakukan dua bulan sebelumnya. Padahal sudah tidak
apa-apa," teriak Ahmad Soleh buruh PT. Kencana Sehati yang dipecat
sepihak, Kamis (10/1/2013).
Orasi dari Ahmad Soleh itu membuka aksi massa yang dilakukan ribuan
buruh dari berbagai serikat buruh di depan kantor PT Kencana Sehati
jalan Semarang-Kendal. Aksi tak hanya dengan orasi, para buruh juga
memblokir jalan dan mendobrak gerbang pabrik.
Nyanyian dan orasi mengiringi kibaran bendera berbagai serikat pekerja
yang ada. Solidaritas buruh itu bermuara ke satu tema: mengecam praktek Union Busting
yang menurut mereka dilakukan oleh PT. Kencana Sehati. Dimana pemecatan
itu dilatarbelakangi pembentukan Serikat Pekerja Nasional (SPN) di PT.Kencana Sehati yang kemudian mengadukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan diantaranya tentang tidak terpenuhinya UMK dan belum diikutsertakan pekerja pada program Jamsostek. Sehingga yang dipecat
juga ketua dan pengurus serikat pekerja di pabrik digital printing
tersebut.
Menurut Ahmad Soleh, PHK sepihak itu juga dilakukan terhadap tujuh
buruh lainnya, setelah mereka mengadu ke Disnakertrans Kota Semarang dan
berunjukrasa pada 12 Desember 2012 lalu. Mereka berunjukrasa karena
dibayar antara Rp 700 ribu hingga Rp 750 ribu tanpa diikutkan program
Jamsostek.
"Disnakertrans sudah mengambil jalan tengah dengan meminta agar kami
diizinkan bekerja kembali, namun dari pihak pabrik belum memberi
jawaban," kata Akhmad Soleh.
Dalam aksinya, massa menggedor-gedor gerbang pabrik, tidak berselang
lama mereka berpindah ke jalan raya dan mulai memblokir jalan. Meski
pemblokiran tidak berselang lama, suasana sempat menegang ketika polisi
berusaha menertibkan buruh agar menyingkir dari jalan.
Setelah memblokir jalan, massa kembali menuju gerbang pabrik dan
mendobraknya. Polisi yang berjaga pun mulai bersiap di belakan pagar
kawat berduri yang sudah di pasang. Tidak berselang lama, orator memberi
aba-aba agar buruh menyingkirkan pagar kawat berduri. Saat ini massa
masih berorasi di gerbang pabrik yang sudah terbuka lebar.
Direktur PT. Kencana Sehati, Dudi Kristanto mengatakan alasan pihaknya
melakukan PHK karena para buruh yang dipecat itu kinerjanya tak sesuai
harapan. Sedangkan soal tuntutan, ia mengaku pihaknya harus bertahap
dalam memenuhi tuntutan buruh.
"Banyak juga yang sudah UMK atau lebih besar. Jamsostek sudah mulai, bulan ini sudah dapat 15 orang," kata Dudi.
(Eds / Ara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar