Sumber : Solopos.com
Dengan mengendarai mobil dan puluhan sepeda motor berunjuk rasa di
Gedung DPRD Jateng Jl Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (13/9/2013).
Dalam aksinya, mereka mengusung sejumlah spanduk dan poster, serta melakukan orasi di atas sebuah mobil pikap yang dilengkap sound system. Koordinator Aliansi Gerbang Semarang, Heru Budi Utoyo, mengatakan nilai UMK Kota Semarang 2014 idealnya senilai Rp1,9 juta.
Angka tersebut, menurut dia, berdasarkan hasil survei terhadap 60
item barang ekonomi kebutuhan hidup layak (KHL) buruh yang dilakukan
DPRD dan serikat pekerja pada 13 Juni 2013 di pasar Karangayu.
”Kami menuntut UMK 2014 Kota Semarang senilai Rp1,9 juta, supaya buruh bisa hidup layak,” tandas Heru.
Bila dibandingkan dengan UMK 2013 senilai Rp1,2 juta, meningkat lebih
dari 40%. Menurut Heru, dengan dengan UMK Rp1,9 juta buruh bisa hidup
layak.
”Buruh bisa hidup layak kalau UMK Rp1,9 juta, kalau di bawah itu ya
nasibnya masih terpuruk, harus mencari kerja sampingan,” ungkapnya.
Saat ini, imbuh dia, UMK Kota Semarang paling kecil dibandingkan
dengan UMK ibu kota provinsi metropolitan di Indonesia, seperti DKI
Jakarta senilai Rp2,2 juta, Surabaya Rp1,74 juta, Bandung Rp1,53 juta,
Medan Rp1,650 juta.
”Jadi sudah saatnya UMK Kota Semarang sebagai ibu kota provinsi Jateng sejajar dengan kota metropolitan lain,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar