Selamat datang di KSPN Kota Semarang

Dewan Pengurus Daerah Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (DPD FKSPN) Kota Semarang

KSPN CENTER
Perum Green Aryamukti Residence
Jl. Aryamukti Timur No.07 Pedurungan, Semarang
E-mail : kspnkotasemarang@gmail.com,
Nomor bukti pencatatan : 30 / 251 / OP.CS / 17 / VIII / 2014
Rekening DPD FKSPN Kota Semarang : BRI Cabang Brigjen Sudiarto , No.rek : 0435-01 003229 53 7

Selasa, 20 Mei 2014

Buruh Perempuan Peringati Hari Kartini dengan Aksi

SM Cetak - Semarang Metro
22 April 2014
 
Ingatkan Emansipasi Marsinah

SEMARANG - Sekitar 50 buruh perempuan dari Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) Kota Semarang, memperingati Hari Kartini dengan aksi damai berjalan kaki dari bundaran air muncrat Jalan Pahlawan menuju Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (21/4) pagi.
Sambil menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini dan berorasi, para buruh dari beberapa perusahaan di Kota Semarang itu menenteng berbagai poster. Dalam aksi itu, mereka juga mengingatkan pemerintah dan masyarakat akan sosok emansipasi perempuan buruh, Marsinah.
Marsinah adalah aktivis buruh di PT CPS Porong Sidoarjo Jatim yang ditemukan tewas terbunuh pada 8 Mei 1993 di usia 24 tahun. Autopsi dari RSUD Nganjuk dan RSUD Dr Soetomo Surabaya menyimpulkan bahwa Marsinah tewas karena penganiayaan berat. Marsinah merupakan salah seorang dari 15 orang perwakilan para buruh yang melakukan perundingan dengan pihak perusahaan.
Koordinator lapangan dari KSPN Anik Ariyani mengatakan, kelahiran RA Kartini tidak sekadar untuk dikenang, tetapi semangat emansipasi perempuanlah yang senantiasa dikenang. Pada zamannya, gelora perlawanan untuk menjadikan kaum (pekerja) perempuan agar menjadi lebih naik dan mendapatkan kesempatan dalam ruang publik, sebenarnya telah tercermin dari surat-surat Kartini.
’’Seharusnya hari ini kita memakai konde, kebaya, ikut peragaan busana, dan tidak turun ke jalan. Tetapi, kondisi buruh perempuan sampai saat ini masih dikebiri. Misalnya, cuti haid harus memperlihatkan darahnya, ini mengerikan. Cuti gugur kandungan pun hanya seminggu, alasannya tidak ada bayi yang ditanggung,’’ katanya.
Padahal, kata Anik, pasal 82 Undang-Undang Ketenagakerjaan menyebutkan, pekerja perempuan yang mengalami keguguran berhak memperoleh istirahat selama satu setengah bulan sesuai surat keterangan dokter kandungan atau bidan. Pada pasal 81 juga disebutkaan, pekerja perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit dan memberitahukan kepada manajemen perusahaan, maka dia tidak wajib bekerja pada hari pertama dan kedua dalam masa menstruasi.
’’Kami minta pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan kerja-kerja pengawasan kepada Dinas Tenaga Kerja terhadap pemenuhan hak-hak pekerja sekaligus mengambil tindakan tegas kepada pengusaha yang melakukan pelanggaran atas hak-hak pekerja,’’ kata Anik.
Di sela-sela berorasi, selain membagikan selebaran tuntutan aksi, beberapa buruh juga menyebarkan poster berjudul “Siapa Marsinah?” Dalam poster itu juga terdapat foto Marsinah bernuansa hitam putih bertuliskan, Marsinah: Pejuang dan Pahlawan Rakyat.
Menurut salah satu peserta aksi, Yartatik, kondisi buruh perempuan sampai saat ini masih dikebiri. Tidak berbeda dengan kondisi buruh saat zaman Marsinah pada 1993. Dalam rangka mengenang 21 tahun kematian Marsinah, di Semarang telah telah dibentuk Komite OBOR Marsinah. Komite di Semarang juga berjejaring dengan daerah lain untuk mengenang perjuangan Marsinah dalam memperjuangkan hak-hak Marsinah saat masih bekerja pada PT Catur Putra Surya di Porong Sidoarjo Jawa Timur.
Puncak acara mengenang Marsinah akan dilakukan pada 10 Mei 2014 di Surabaya. Sementara di Kota Semarang akan digelar panggung mimbar bebas pada Senin 5 Mei yang diikuti beragam elemen seperti SPN, Gerbang, Permahi, Hysteria, LBH Semarang, AJI Kota Semarang, BEM FIB Undip, PMII Kota Semarang, Spartakus Indonesia, Sekolah Tan Malaka Semarang, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Semarang, LPSAP PMII Walisongo Semarang, KPS, dan Lembaga Studi Sosial dan Agama (eLSA). (H84-39)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar