Selamat datang di KSPN Kota Semarang

Dewan Pengurus Daerah Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional (DPD FKSPN) Kota Semarang

KSPN CENTER
Perum Green Aryamukti Residence
Jl. Aryamukti Timur No.07 Pedurungan, Semarang
E-mail : kspnkotasemarang@gmail.com,
Nomor bukti pencatatan : 30 / 251 / OP.CS / 17 / VIII / 2014
Rekening DPD FKSPN Kota Semarang : BRI Cabang Brigjen Sudiarto , No.rek : 0435-01 003229 53 7

Senin, 07 November 2011

Gerbang Tuding Gubernur Tidak Memihak Buruh

Sumber : Suara Merdeka

Berita Utama
04 Nopember 2011
Share :Facebook Twitter

SEMARANG - Puluhan buruh yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (Gerbang) Jateng kemarin menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernuran, Jl Pahlawan Semarang.

Dalam aksinya, mereka mengecam Gubernur Bibit Waluyo yang dinilai tidak memihak buruh. Gerbang menganggap gubernur merendahkan buruh lewat pernyataannya pada 13 Oktober lalu.

Ketika itu, menanggapi unjuk rasa ribuan buruh, Bibit mengatakan, ’’Unjuk rasa memang hak pekerja, tapi kok dema-demo, malah entek keringete entek duite, wong ini sudah dibicarakan dewan pengupahan daerah, tripartit, dan bupati. Gubernur hanya menerima kesepakatan.’’

Menurut Gerbang, pernyataan Bibit tidak sesuai dengan slogannya Bali Ndesa Mbangun Desa.

’’Bibit bukan gubernur yang melindungi dan menyejahterakan rakyat, tapi gubernur yang arogan dan egois,’’ ujar Nanang Setiono, koordinator Gerbang.

’’Hari ini kami sampaikan kepada gubernur, buruh tidak pernah entek keringete, mungkin entek duite iya, namun tidak pernah kehabisan keringat untuk memperjuangkan nasib dan melawan kebijakan gubernur yang tidak menyejahterakan rakyatnya,’’ lanjut Nanang.

Tidak Ditemui

Untuk menggambarkan keringat buruh yang tidak pernah habis, tiga orang perwakilan pendemo masuk hingga ke depan lobi gubernuran, lalu membasuh muka dan kepala mereka dengan air got yang dibawa dengan ember.

Meski cukup lama berdemonstrasi, tidak ada wakil dari pemerintah yang menemui dan menanggapi aksi pendemo. Nanang mengaku, tanggal 7, 10, dan 17 November ini aksi serupa kembali dilakukan. Bahkan dia mengancam setiap hari pada tanggal 10-17 November akan mencegat gubernur yang datang ke kantor.

Terkait besaran upah minimum kota (UMK), lanjut Nanang, masih jauh dari kebutuhan hidup layak. Rata-rata di Jateng, UMK-nya Rp 780 ribu.

Sementara UMK Kota Semarang tahun depan Rp 991 ribu atau hanya naik 2,14 persen dari UMK 2010 Rp 961.323. Buruh menuntut UMK Rp 1,4 juta.

Selain mengecam gubernur, mereka juga mengecam Wali Kota Semarang Soemarmo HS. ’’Pak Wali, tolong ajari kami hidup sebulan dengan Rp 991 ribu,’’ tandas Nanang. (J21-43)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar